LAPORAN PRAKTIKUM
KRISTALISASI PEMBUATAN KOPI INSTAN

Disusun oleh :
Adi Purwanto (01)
Azizah Wahyuning Stya Eka Sari (10)
Chofifah Indhar Parawansa (12)
Dina Khonita (14)
Ita Yuliana (23)
Sumiani (35)
Verry Khairul Fallah (37)
J PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 LUMAJANG
BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANEJEMEN, TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMUNIKASI DAN
TEKNOLOGI REKAYASA
Jalan HOS Cokroaminoto No. 161
Telp. (0334) 881866 Fax. (0334) 881866
LUMAJANG 67311
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat
dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih
jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan
teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat
terlarut (solute)
dari cairan larutan ke fase kristal padat. Karakter proses kristalisasi
ditentukan oleh termodinamika dan faktor kinetik,
yang bisa membuat proses ini sangat bervariasi dan sulit dikontrol. Kristalisasi
merupakan proses pemurnian dari larutan. Pemurnian dilakukan dengan cara
pemekatan larutan dibiarkan beberapa menit. Setelah kristal terbentuk, larutan
dari kristal dapat dipisahkan secara mekanik. Kristalisasi ditempuh dengan
jalan pemekatan sampai lewat jenuh, kemudian dibiarkan beberapa lama agar
mengalami kristalisasi. Setelah terbentuk “mascecite” yaitu campuran antara
kristal dan sirup, kristalnya dipisahkan antara dengan cara pemutaran dengan
sentrifusi. Faktor-faktor seperti tingkat
ketidakmurnian, metoda penyamburan, desain wadah, dan profil pendinginan bisa
berpengaruh besar terhadap ukuran, jumlah dan bentuk kristal yang dihasilkan.
1.2 Tujuan Percobaan
a.
Menghasilkan produk kristal yang seragam dan berukuran besar.
b.
Menurunkan pembentukan gumpalan kristal.
c.
Menurunkan konsentrasi zat pengotor didalam kristal.
d.
Menurunkan konsentrasi zat cair (liquid) didalam kristal setelah pemisahan
padat-cair dan pencucian.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. KOPI
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah
disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.Kopi merupakan salah satu komiditas di
dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang
dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi
Arabika (Coffea arabica).
Sejarah
mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama
kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrikasekitar 3000 tahun (1000 SM)
yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi
salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai
kalangan masyarakat.
B. TEBU
Tebu merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik di Indonesia. Menurut
data yang berhasil dihimpun, perkebunan tebu di Indonesia mencapai luas areal
dengan kisaran 321 ribu hektar, 64,74% diantaranya terdapat di pulau jawa
(Departemen Pertanian, 2004). Indonesia merupakan daerah yang cocok untuk
tanaman tebu, karena iklim yang hadir di Indonesia sangat cocok untuk kebutuhan
pertumbuhan tebu, karena tebu membutuhkan musim hujan pada saat penanaman dan
sedikit hujan saat proses pemanenan.
Tebu
(Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang berasal dari Guinea.
Tanaman ini termasuk ke dalam kelompok Gramineae (rumput-rumputan). Tebu
merupakan tanaman dengan aktifitas fotosintesis yang tertinggi (aktifitasnya
bila dibandingkan dengan tanaman lainnya sekitar 150-200 persen). Tanaman
tahunan yang terus tumbuh dengan memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Tumbuh
dengan tinggi antara 3-5 meter dan mengandung sukrosa antara 11-16%
(Augstburger, dkk., 2000)
C. JAHE
Jahe
merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari
Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh
karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai
bangsa yang pertama kali
memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman,
bumbu masak dan
obat-obatan tradisional.
D. KAYU MANIS
Kayu manis merupakan tanaman yang
kulit batang, cabang, serta dahannya dapat digunakan sebagai bahan
rempah-rempah dan merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Kulit kayu
manis dapat digunakan langsung dalam bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri, dan
oleoresin. Minyaknya dapat diperoleh dari kulit batang, cabang, ranting dan
daun pohon kayu manis dengan cara ekstraksi. Hasil ekstraksi dari kayu manis
berupa minyak atsiri, sangat digemari di pasar amerika dan eropa. Minyak
tersebut banyak digunakan untuk bahan baku industri pembuatan minyak wangi,
kosmetik, farmasi dan industri lainnya.
BAB
III
METODOLOGI
PERCOBAAN
1.3 Alat
1. Pisau
2. Baskom
3. Beaker glass 5000 mL
4. Beaker glass 1000 mL
5. Perasan tebu
6. Penggiling jahe
7. Crystalisator
8. Vacum drying
1.4 Bahan
1. Nira tebu 15 liter
2. Kopi 1200 gram
3. Air 6
liter
4. Jahe 750 gram
5. Kayu manis 300 gram
1.5 Prosedur Kerja
1.
Siapkan
semua bahan dan alat yang akan digunakan
2.
Peras
tebu sehingga diperoleh nira tebu 15 liter. Sisihkan
3.
Campur
kopi dengan air mendidih lalu saring ampas kopi hingga diperoleh ektrak dari
kopitersebut. Sisihkan
4.
Kupas
jahe kemudian potong kecil-kecil untuk memudahkan proses penggilingan, giling
jahe dengan ditambah air sedikit demi sedikit. Sehingga diperoleh ektrak jahe.
Sisihkan
5.
Panaskan
air secukupnya lalu masukkan kayu manis, tunggu hingga air berubah warna.
Pisahkan kayu manis dengan air, sehingga diperoleh ekstrak kayu manis
6.
Masukan
semua bahan kedalam alat crystalisator, tunggu hingga terbentuk caramel (+ 24
jam)
7.
Setelah
terbentuk caramel, masukkan kedalam alat vacum drying selama (+24 jam) hingga
terbentuk kristal padat, lalu keluarkan dari alat tersebut.
8.
Tumbuk
hingga menjadi bubuk, lalu masukkan dalam kemasan
9.
Kopi
instan siap digunakan
1.6 Diagram alir
![]() |
|||||||
|
|||||||
|
|||||||
|
|
|
|
|



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PERCOBAAN
PEMANASAN
DENGAN PENGGORENGAN
|
PEMANASAN
DENGAN KRISTALITOR
|
Suhu
tidak teratur
|
Suhu
konstan
|
Hasil
lebih karamel
|
Hasil
karamel
|
Rasa
agak pahit
|
rasa
tidak pahit
|
Bau
agak gosong
|
Bau
khas kopi
|
Tekstur
keras dan kasar
|
Tekstur
halus
|
SEBELUM VACUM DRYING
|
SESUDAH VACUM DRYING
|
karamel
|
mengkristal
|
Tekstur
halus
|
Tekstur
keras
|
Bau
khas kopi
|
Bau
khas kopi
|
B.
PEMBAHASAN
Dalam
pembuatan kopi instan dengan metode pengkristalan ini, yang perlu diperhatikan adalah :
1.
Pengaturan suhu, karena suhu sangat
berpengaruh pada produk yang dihasilkan jika suhu terlalu tinggi maka produk
akan rusak atau berbau hangus. Tetapi jika suhu terlalu rendah maka waktu yang
di perlukan semakin lama.
2.
Sebelum melaksanakan proses, sebaiknya
membuat komposisi bahan terlebih dahulu karena mempengarukhi rasa produk. Jika
komposisi tidak di atur maka rasa produk tidak seimbang antara bahan per bahan.
3.
Sebelum di masukkan kedalam vacum
drying, kadar air harus di minimalkan karena jika air masih banyak dan di
masukkan kedalam vacum drying, maka waktu pengkristalan yang di butuhkan
semakin lama.
BAB
V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pembuatan
kopi instan dengan metode kristalisasi sedikit susah karena dalam pembuatannya
harus mengontrol suhu setiap waktu dan proses pembuatannya sangat panjang.
Hasil yang diperoleh berbentuk kopi bubuk berwarna coklat muda. Pembuatan kopi
instan ini sangat bermanfaat untuk pengusaha pemula karena produk ini banyak
dikonsumsi oleh para penikmat kopi. Selain harganya terjangkau, rasa kopi
instan ini sangat cocok di lidah masyarakat indonesia karena menggunakan bahan
khas indonesia.
B.
SARAN
1.
Dalam proses pemekatan dalam alat
kristalisator, suhu yang digunakan tidak lebih dari 700 C.
2.
Suhu harus tetap dijaga. Agar
menghasilkan produk yang baik.
3.
Komposisi bahan perlu di perhatikan.
4.
Kebersihan harus tetap dijaga.
5.
Sebaiknya proses dilakukan terus
menerus. jika proses terhenti akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk
yang di hasilkan.
DAFTAR PUSTAKA