Selasa, 07 Februari 2017



LAPORAN PRAKTIKUM
KRISTALISASI PEMBUATAN KOPI INSTAN 




Disusun oleh :
Adi Purwanto (01)
Azizah Wahyuning Stya Eka Sari (10)
Chofifah Indhar Parawansa (12)
Dina Khonita (14)
Ita Yuliana (23)
Sumiani (35)
Verry Khairul Fallah (37)

J PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 LUMAJANG
BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANEJEMEN, TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI REKAYASA
Jalan HOS Cokroaminoto No. 161 Telp. (0334) 881866 Fax. (0334) 881866
LUMAJANG 67311
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat. Karakter proses kristalisasi ditentukan oleh termodinamika dan faktor kinetik, yang bisa membuat proses ini sangat bervariasi dan sulit dikontrol. Kristalisasi merupakan proses pemurnian dari larutan. Pemurnian dilakukan dengan cara pemekatan larutan dibiarkan beberapa menit. Setelah kristal terbentuk, larutan dari kristal dapat dipisahkan secara mekanik. Kristalisasi ditempuh dengan jalan pemekatan sampai lewat jenuh, kemudian dibiarkan beberapa lama agar mengalami kristalisasi. Setelah terbentuk “mascecite” yaitu campuran antara kristal dan sirup, kristalnya dipisahkan antara dengan cara pemutaran dengan sentrifusi. Faktor-faktor seperti tingkat ketidakmurnian, metoda penyamburan, desain wadah, dan profil pendinginan bisa berpengaruh besar terhadap ukuran, jumlah dan bentuk kristal yang dihasilkan.

1.2  Tujuan Percobaan
a. Menghasilkan produk kristal yang seragam dan berukuran besar.
b. Menurunkan pembentukan gumpalan kristal.
c. Menurunkan konsentrasi zat pengotor didalam kristal.
d. Menurunkan konsentrasi zat cair (liquid) didalam kristal setelah pemisahan padat-cair dan pencucian.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    KOPI
             Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.Kopi merupakan salah satu komiditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrikasekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
B.    TEBU
Tebu merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik di Indonesia. Menurut data yang berhasil dihimpun, perkebunan tebu di Indonesia mencapai luas areal dengan kisaran 321 ribu hektar, 64,74% diantaranya terdapat di pulau jawa (Departemen Pertanian, 2004). Indonesia merupakan daerah yang cocok untuk tanaman tebu, karena iklim yang hadir di Indonesia sangat cocok untuk kebutuhan pertumbuhan tebu, karena tebu membutuhkan musim hujan pada saat penanaman dan sedikit hujan saat proses pemanenan.
Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang berasal dari Guinea. Tanaman ini termasuk ke dalam kelompok Gramineae (rumput-rumputan). Tebu merupakan tanaman dengan aktifitas fotosintesis yang tertinggi (aktifitasnya bila dibandingkan dengan tanaman lainnya sekitar 150-200 persen). Tanaman tahunan yang terus tumbuh dengan memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Tumbuh dengan tinggi antara 3-5 meter dan mengandung sukrosa antara 11-16% (Augstburger, dkk., 2000)
C.    JAHE
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh
karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali
memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan
obat-obatan tradisional.
D.    KAYU MANIS
Kayu manis merupakan tanaman yang kulit batang, cabang, serta dahannya dapat digunakan sebagai bahan rempah-rempah dan merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Kulit kayu manis dapat digunakan langsung dalam bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri, dan oleoresin. Minyaknya dapat diperoleh dari kulit batang, cabang, ranting dan daun pohon kayu manis dengan cara ekstraksi. Hasil ekstraksi dari kayu manis berupa minyak atsiri, sangat digemari di pasar amerika dan eropa. Minyak tersebut banyak digunakan untuk bahan baku industri pembuatan minyak wangi, kosmetik, farmasi dan industri lainnya.



BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1.3 Alat
1.     Pisau
2.     Baskom
3.     Beaker glass 5000 mL
4.     Beaker glass 1000 mL
5.     Perasan tebu
6.     Penggiling jahe
7.     Crystalisator
8.     Vacum drying
1.4 Bahan
1.     Nira tebu                     15 liter
2.     Kopi                            1200 gram
3.     Air                               6 liter
4.     Jahe                             750 gram
5.     Kayu manis                 300 gram

1.5 Prosedur Kerja
1.     Siapkan semua bahan dan alat yang akan digunakan
2.     Peras tebu sehingga diperoleh nira tebu 15 liter. Sisihkan
3.     Campur kopi dengan air mendidih lalu saring ampas kopi hingga diperoleh ektrak dari kopitersebut. Sisihkan
4.     Kupas jahe kemudian potong kecil-kecil untuk memudahkan proses penggilingan, giling jahe dengan ditambah air sedikit demi sedikit. Sehingga diperoleh ektrak jahe. Sisihkan
5.     Panaskan air secukupnya lalu masukkan kayu manis, tunggu hingga air berubah warna. Pisahkan kayu manis dengan air, sehingga diperoleh ekstrak kayu manis
6.     Masukan semua bahan kedalam alat crystalisator, tunggu hingga terbentuk caramel (+ 24 jam)
7.     Setelah terbentuk caramel, masukkan kedalam alat vacum drying selama (+24 jam) hingga terbentuk kristal padat, lalu keluarkan dari alat tersebut.
8.     Tumbuk hingga menjadi bubuk, lalu masukkan dalam kemasan
9.     Kopi instan siap digunakan
1.6 Diagram alir














Masukkan ke dalam vacum drying
 



Ditumbuk
 



Ditumbuk
 
 
Campuran berbentuk karamel
 
Campuran berbentuk kristal padat
 
Kopi instan
 
Kopi instan siap digunakan
 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL PERCOBAAN

PEMANASAN DENGAN PENGGORENGAN
PEMANASAN DENGAN KRISTALITOR
Suhu tidak teratur
Suhu konstan
Hasil lebih karamel
Hasil karamel
Rasa agak pahit
rasa tidak pahit
Bau agak gosong
Bau khas kopi
Tekstur keras dan kasar
Tekstur halus

 SEBELUM VACUM DRYING
 SESUDAH VACUM DRYING
karamel
mengkristal
Tekstur halus
Tekstur keras
Bau khas kopi
Bau khas kopi

B.    PEMBAHASAN
Dalam pembuatan kopi instan dengan metode pengkristalan ini, yang  perlu diperhatikan adalah :
1.           Pengaturan suhu, karena suhu sangat berpengaruh pada produk yang dihasilkan jika suhu terlalu tinggi maka produk akan rusak atau berbau hangus. Tetapi jika suhu terlalu rendah maka waktu yang di perlukan semakin lama.
2.           Sebelum melaksanakan proses, sebaiknya membuat komposisi bahan terlebih dahulu karena mempengarukhi rasa produk. Jika komposisi tidak di atur maka rasa produk tidak seimbang antara bahan per bahan.
3.           Sebelum di masukkan kedalam vacum drying, kadar air harus di minimalkan karena jika air masih banyak dan di masukkan kedalam vacum drying, maka waktu pengkristalan yang di butuhkan semakin lama.
BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Pembuatan kopi instan dengan metode kristalisasi sedikit susah karena dalam pembuatannya harus mengontrol suhu setiap waktu dan proses pembuatannya sangat panjang. Hasil yang diperoleh berbentuk kopi bubuk berwarna coklat muda. Pembuatan kopi instan ini sangat bermanfaat untuk pengusaha pemula karena produk ini banyak dikonsumsi oleh para penikmat kopi. Selain harganya terjangkau, rasa kopi instan ini sangat cocok di lidah masyarakat indonesia karena menggunakan bahan khas indonesia.

B.    SARAN
1.     Dalam proses pemekatan dalam alat kristalisator, suhu yang digunakan tidak lebih dari 700 C.
2.     Suhu harus tetap dijaga. Agar menghasilkan produk yang baik.
3.     Komposisi bahan perlu di perhatikan.
4.     Kebersihan harus tetap dijaga.
5.     Sebaiknya proses dilakukan terus menerus. jika proses terhenti akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk yang di hasilkan.


DAFTAR PUSTAKA