Bahagia
ketika disekolah dan bersedih ketika di rumah, itu yang saya rasakan entah
mengapa setiap saya melangkah masuk rumah terasa saya mempunyai beban yang
begitu banyak dan berat sekali bsampai saya kadang bertanya tentang keadilan,
apakah semua ini adil buatku tuhan? Kenapa begitu sakit sangat sakit ketika
saya membutuhkan seseorang buat sandaran kita, buat mendengar keluh kesah kita,
yang selalu ada buat kita dan bisa mengerti kita tapi itu tak ada, kita seperti
dipaksa bat menerima kenyataan bahwa kita harus mandiri dengan kesendirian ini,
saya punya teman bahkan sahabat tapi mereka hanya berteman dengan raga saya
tapi tidak dengan perasaan dan hati saya. Aku merindukan seseorang yang bisa
mengerti saya, seseorang yang tak bisa melihat tapi bisa merasakan apa yang
saya rasakan tidak seperti sekarang saya kesepian saya butuh orang yang paham
dan dapat mersakan perasaan saya. Capek harus berpura-pura kuat,capek saya
sudah capek sudah lelah tapi untungnya saya masih punya allah, ketika saya
capek dan lelah dengan semuanya saya sadar saya masih punya allah yang
seantiasa mendengar curhatan kita yang senantiasa bersama kita dan senatiasa
tidak pernah meninggalkan kita. Allah lah yang menguatkan saya, Allah yang ada
ketika kita terpuruk dan bahagia karena sesungguhnya semua itu berasal
dari-NYA.